Kamis, 12 November 2009

POTENSI EKOWISATA AIR TERJUN KHAYANGAN DAN OBYEK WISATA KETEP

BAB I. PENDAHULUAN

A.Latar belakang
Ekowisata termasuk salah satu bentuk kegiatan wisata khusus karena ekowisata ini merupakan kegiatan wisata yang menaruh perhatian besar terhadap kelestarian alam sebagai sumberdaya pariwisata.
Potensi kawasan ekowisata di Indonesia sangat besar. Obyek tersebut tersebar baik di darat (dalam kawasan hutan konservasi) maupun di laut (dalam bentuk taman nasional laut). Dari berbagai kawasan konservasi tidak hanya memperlihatkan keunikan tetapi juga keragaman obyek merupakan potensi besar pengembangan ekowisata. Masing-masing dari obyek wisata ini mempunyai daya tarik tersendiri bagi para wisatawan (Damanik 2006).
Salah satu daerah yang berpotensi menjadi ekowisata adalah Air Terjun Kayangan dan Obyek Wisata Keteb. Kedua obyek wisata ini terletak di Kabupaten Boyolali, berada di jalur wisata SoSeBo (Solo, Selo, Borobudur) yang terletak di lereng selatan Gunung Merapi dan Merbabu.
Air terjun Kedung Kayang atau biasa juga disebut air terjun Kayangan terletak di Desa Klakah Kec.Selo. Obyek wisata ini terletak di Desa Klakah berjarak 5 km ke arah barat dari Kecamatan Selo. Merupakan panorama pemandangan alam yang berupa air terjun yang terletak diantara 2 kabupaten, yaitu Boyolali dan Magelang. tempat ini juga mempunyai potensi untuk aktifitas camping, hiking, climbing. Adapun fasilitas yang ada adalah homestay dan pemandangan alam. Air terjun Kedung Kayang terletak dijalur Blabak-Boyolali ketinggian kurang lebih 40 m.dilereng gunung Merapi tepatnya di Desa Wonolelo Kecamatan Sawangan kurang lebih 19 km dari Blabak.
Obyek wisata ketep memiliki daya tarik berupa udaranya yang dingin dan hijauan tanaman mulai dari tanaman hutan yang melingkari lima gunung , yaitu Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sumbing, Perbukitan Menoreh, dan Gunung Sindoro sampai tanaman pertanian sebagian besar sayuran, dan perkampungan di lereng-lereng gunung, makin memberi panorama kedekatan dengan alam bagi orang yang lagi gerah dengan kesibukan kota.
Bukit Ketep yang dikenal sebagai objek wisata baru oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, bukan sekadar objek wisata "jadi-jadian" yang sering kali terbengkalai karena hanya sekadar mengejar target proyek. Bukit Ketep itu sendiri memang sudah indah. Kawasan yang mirip Puncak di Jawa Barat ini benar-benar merupakan perbukitan yang masih alami, memberi udara segar, dan nuansa pedesaan. Bukit Ketep yang berada dalam wilayah Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, ini tidak jauh jaraknya dari Candi Borobudur. Inilah yang kemudian menyebabkan banyak pengusaha pariwisata menjadikan paket wisata satu hari Ketep-Borobudur.
Gunung Merapi sudah tidak asing lagi terdengar bagi warga yogyakarta, magelang, dan sekitarnya. Gunung Merapi dengan kekokohannya mempunyai daya tarik tersendiri yang membuat orang semakin penasaran ingin melihat keindahan dan kekokohan Gunung Merapi tersebut. Gunung Merapi yang terletak di antara Kota Yogyakarta dan Jawa Tengah (Magelang) semakin hari semakin banyak pengunjung yang berminat ingin melihatnya termasuk wisatawan luar negeri.

B. Tujuan
Praktikum ini bertujuan dapat mengenal potensi ekowisata di daerah air terjun Khayangan dan obyek wisata Ketep.
















BAB II. BAHAN DAN METODE

A. Waktu dan Tempat Penelitian
Praktikum dilaksanakan pada tanggal 30 Juni 2007 di rute wisata Sosebo yaitu Salatiga-Ampel-Cepogo-Selo-Ketep-Kopeng-Salatiga.
B. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah teropong

C. Metode Kerja
Metode yang dilakukan adalah dengan observasi langsung ke obyek wisata Ketep dan air terjun Khayangan.




















BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Dari observasi secara langsung yang sudah dilakukan, dapat diperoleh hasil pengamatan yaitu obyek wisata air terjun Khayangan (Gambar 1). Di tempat ini banyak dijumpai sampah plastik yang berceceran dan berbagai tulisan-tulisan yang bersifat vandalisme terdapat di sepanjang jalan menunju Air Terjun Khayangan. Selain itu medan yang dilampaui menuju lokasi air terjun sangat sulit.







Selain melakukan observasi di obyek wisata air terjun Khayangan, juga dilakukan pengamatan di obyek wisata Ketep (Gambar2). Obyek wisata ini memiliki udara yang sejuk dengan pemandangan serba hijau yang dapat dilihat dari obyek wisata Ketep. Untuk dapat melihat pemandangan alam yang lebih jelas, di tempat ini juga banyak penduduk lokal yang menyewakan teropong.
Di bagian sepanjang jalan obyek wisata terdapat banyak warung-warung yang menjual berbagai makanan maupun souvenir dan di bagian bibir obyek wisata terdapat tanaman semusim.


B. Pembahasan

Air Terjun Khayangan
Pada umumnya air terjun terletak di daerah dataran tinggi, obyek wisata air terjun Khayangan merupakan obyek ekowisata yang terletak di dataran tinggi dengan keindahan panorama alam, udara yang sejuk dan tempat yang masih alami membuat tempat wisata ini diminati oleh para pengunjung. Namun karena terletak di dataran tinggi, hal ini dapat menyebabkan kesulitan para wisatawan dalam menjangkau daerah ini tanpa adanya fasilitas yang menunjang. Obyek wisata air terjun dalam obyek wisata ini medan yang ditempuh untuk mencapai bagian bawah air terjun masih sangat sulit, sehingga hanya dilakukan oleh para wisatawan yang mampu saja.
Banyaknya pengunjung yang menikmati obyek wisata air terjun Khayangan dapat menimbulkan dampak negatif diantaranya masalah turunnya kualitas lingkungan di daerah wisata air terjun Khayangan. Turunnya kualias lingkungan dapat diakibatkan oleh masalah pencemaran lingkungan berupa sampah dari pengunjung yang ada disepanjang perjalanan menunju lokasi tempat lokasi air terjun. Selain itu perusakan yang bersifat vandalisme oleh pengunjung dengan cara mencorat-coret batang pohon, jalan ataupun batu besar yang berada pada lokasi air terjun. Perlunya pengawasan terhadap pengunjung di lokasi wisata agar dapat membangun kesadaran untuk dapat lebih ramah lingkungan serta tidak melakukan perbuatan yang dapat mengganggu kelestarian alam.
Untuk mengatasi masalah sampah juga dapat dilakukan dengan pemilahan atau pemisahan sampah organik dan anorganik dengan menyediakan tempat sampah organik dan anorganik  disetiap kawasan yang sering dikunjungi wisatawan.
Untuk mengatasi hal-hal yang bersifat vandalisme tersebut dapat dikurangi dengan cara memberikan papan yang bertuliskan perintah untuk tidak melakukan aksi mencorat-coret dan dapat juga dilakukan dengan memberikan solusi berupa tempat khusus yang disediakan oleh pengurus tempat wisata untuk area berekspresi dengan tulisan sebagai pencegahan kerusakan lingkungan.
Secara geologis keadaan alam di sekitar air terjun Khayangan rawan terhadap erosi dan longsor. Oleh karena itu upaya konservasi sangat diperlukan dalam menjaga kelestarian alam disekitar air terjun. Hal ini dapat dilakukan dengan penanaman tanaman penahan erosi dan longsor pada daerah sekitar air terjun yang cocok dengan keadaan geografis dan dapat tumbuh di daerah dataran tinggi seperti di daerah obyek wisata Khayangan.
Pembangunan camping ground atau area Outbound dapat difungsikan untuk mengurangi beban yang ada pada obyek wisata air terjun, selain itu dapat pula dikembangkan wisata budaya berupa tari tradisional yang khas seperti tari jatilan. Pembangunan ini dapat dijadikan penopang untuk menjaga kelestarian alam dan keberadaan obyek wisata air terjun, selain itu dapat menjadi daya tarik tambahan obyek wisata air terjun Khayangan.

Obyek Wisata Ketep
Obyek ekowisata ini merupakan obyek wisata yang banyak diminati para wisatawan karena merupakan wilayah perbukitan yang masih alami, memberi udara segar dengan nuansa pedesaan.
Pengunjung obyek wisata ini dapat menikmati keindahan alam dari atas bangunan obyek wisata ketep. Obyek wisata ini menyuguhkan pemandangan, udara segar, suasana sejuk dan estetika yang menarik para pengunjung. Managemen obyek ekowisata ini dapat memperkecil kontak langsung wisatawan dengan daerah wisata, karena wisatawan disuguhkan pemandangan dan estetika sehingga dampak menurunnya kualias lingkungan yang ditimbulkan akibat kontak langsung wisatawan dengan alam dapat diperkecil menjadi dampak setempat.
Pemandangan obyek wisata Ketep didominasi oleh hijaunya pemandangan perkebunan dan lahan pertanian. Hal ini dapat dikembangkan apabila pemerintah atau pengelola obyek wisata dapat bekerja sama dengan penduduk sekitar untuk menanam berbagai tanaman yang bervariasi sehingga pemandangan yang dapat dinikmati oleh wisatawan tidak hanya monoton berwarna hijau.
Semakin banyaknya warung-warung yang dibangun mendekati areal obyek wisata dapat mengurangi estetika. Tempat yang dulunya merupakan lahan pertanian disulap menjadi tempat untuk jualan oleh penduduk lokal, ini juga dapat mengakibatkan rawan erosi. Tanah sekitar yang sering diinjak-injak oleh wisatawan juga merupakan contoh dari beberapa penyebab erosi. Untuk mengatasi masalah tersebut harus dilakukan lagi diskusi antara pihak pengelola dengan perwakilan dari penduduk lokal, guna memperoleh jalan tengah yang tidak merugikan salah satu pihak.

Fasilitas yang ditawarkan oleh para mendukung obyek wisata ini seperti tempat duduk dan bersantai, tempat menikmati pemandangan, persewaan teropong dan berbagai penjual sovenir dan penjual makanan khas yang menarik pengunjung. Namun hal ini dapat menjadi potensi perubah susunan tanaman pendukung obyek wisata yang nantinya akan berdampak negatif terhadap keberadaan obyek wisata Ketep. Sebagai contohnya tanaman musiman yang ditanam sepanjang bibir obyek wisata seperti tanaman jagung. Tanaman ini dipergunakan penjual untuk mempermudah pelayanan terhadap pengunjung, namun hal ini dapat menjadi potensi erosi dan dapat merusak estetika. Perlu adanya kerjasama dengan masyarakat sekitar untuk tetap melestarikan obyek wisata ini.






















BAB IV. KESIMPULAN

Obyek wisata air terjun Khayangan dan Ketep memiliki potensi yang besar untuk terus dikembangkan sebagai obyek ekowisata. Perlu adanya pengaturan dan penanganan lebih lanjut kaitanya dengan masih banyaknya masalah yang ada di obyek wisata air terjun Khayangan dan obyek wisata Keteb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar